Sulit untuk menghargai lemari pakaian dan merasa puas dengan apa yang dimiliki ketika pengecer seperti Zara dan H&M meluncurkan produk fashion baru hampir setiap hari. Jadi, sebelum Anda berburu diskon besar-besaran, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan dampak lingkungan dan kemanusiaan dari fast fashion.
Fast fashion menyebabkan kerusakan besar terhadap lingkungan karena tekanan untuk menekan biaya produksi dan mempercepat proses dari desain ke penjualan. Hal ini menyebabkan praktik lingkungan yang buruk seperti pencemaran air, penggunaan bahan kimia berbahaya, pekerja anak dan perbudakan, serta limbah tekstil yang berlimpah.
Meskipun pakaian mencolok adalah impian para pecinta fashion, warna-warna cerah tersebut dihasilkan dari penggunaan bahan kimia beracun. Pewarnaan tekstil merupakan penyebab pencemaran air bersih terbesar kedua di dunia setelah pertanian.
Masalah lingkungan besar lainnya adalah poliester. Ketika pakaian berbahan poliester dicuci di mesin rumah tangga, mereka melepaskan mikroserat yang menambah jumlah plastik di lautan kita. Kapas juga menjadi masalah. Tanaman kapas membutuhkan banyak air dan pestisida untuk mencegah gagal panen. Ini menjadi tantangan di negara berkembang yang mungkin kekurangan sumber daya atau rawan kekeringan.
Apa yang bisa dilakukan?
Bagian tersulit adalah memilih bahan yang ramah lingkungan karena semua jenis serat memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, bahan yang terbuat dari konten daur ulang cenderung paling bermanfaat. Mengenakan pakaian vintage jauh lebih ramah lingkungan. Anda bisa mengenakan busana desainer yang unik, sekaligus membantu bumi. Mengenakan vintage mengurangi permintaan atas pakaian baru dan membantu mengurangi masalah pengelolaan limbah.